My World - Banyak sekali sumber makanan yang mengandung bakteri maupun parasit yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Tanpa kita ketahui bakteri tersebut dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit bahkan kematian. Karena dari itu kita harus pandai-pandai menyeleksi makanan yang akan kita konsumsi dan mengolahnya dengan tepat.
sumber : internet |
Dibawah ini bakteri yang berada dalam makanan yang dapat menyebabkan penyakit.
1. Bakteri E. coli
Bakteri Escherichia coli hidup dalam usus manusia dan hewan mamalia seperti sapi, domba dan kambing. Bakteri E. Coli pada umumnya terdapat di dalam daging yang dimasak setengah matang, susu mentah, dan air yang terkontaminasi.
Gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri E. coli adalah diare berat, sakit perut dan muntah yang dapat berlangsung hingga 5 sampai 10 hari. Meskipun sebagian besar infeksi yang disebabkan oleh bakteri E.coli pada umumnya tidaklah berbahaya, namun jenis tertentu seperti E. coli O157: H7 dapat menyebabkan diare berdarah, gagal ginjal dan bahkan kematian.
Untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri E. coli, sebaiknya daging dimasak sampai benar-benar matang, buah dan sayuran dicuci dahulu sebelum dimakan atau dimasak dan hindarilah mengkonsumsi susu yang tidak di pastuerisasi dan susu mentah.
2. Campylobacter
Campylobacter adalah bakteri berbentuk spiral dan tumbuh pada ayam dan sapi yang menginfeksi tanpa disertai tanda-tanda penyakit. Pada umumnya orang orang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami diare, kram, nyeri perut dan demam selama 2 - 5 hari setelah terkena bakteri.
Diare yang terjadi mungkin akan berdarah dan dapat disertai mual dan muntah, biasanya berlangsung sekitar satu minggu.
Menurut WHO ( World Health Organization ), kasus infeksi Campylobacteriosis atau Campylobacter biasanya ringan, tetapi bakteri ini dapat mengakibatkan fatal bagi anak-anak yang masih sangat muda, orang tua dan juga yang mempunyai gangguan sistem kekebalan tubuh.
Cara untuk mencegah infeksi Campylobacter adalah dengan memasak daging hingga benar-benar matang, mencuci tangan dan membersihkan semua peralatan dapur setelah menangani daging, dan hanya minum susu yang telah dipasteurisasi.
3. Listeria
Listeria Monocytogenes adalah bakteri yang ada di dalam tanah dan air, bakteri ini pula dapat ditemukan pada makanan yang masih mentah maupun makanan yang sudah diolah dan juga dapat ditemukan pada susu yang tidak di pasteurisasi. Tidak seperti bakteri lainnya, Listeria dapat tumbuh dan berkembang biak bahkan dalam suhu dingin kulkas sekalipun.
Gejala yang dialami menggigil, demam, sakit kepala, sakit perut dan muntah. Tetapi bagi sebagian orang, penyakit ini dapat menjadi lebih serius dan bahkan berakibat fatal, yaitu pada wanita hamil, orang dewasa di atas usia 50, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Agar terhindar dari bakteri Listeria maka cucilah sayur dan buah-buahan seperti melon dan mentimun sampai bersih setelah itu baru bisa dikonsumsi. Jika cairan daging tumpah di dalam kulkas, segeralah bersihkan tumpahan tersebut untuk mencegah perkembangbiakan dan penyebaran bakteri Listeria.
4. Vibrio
Bakteri Vibrio Parahaemolyticus pada umumnya ditemukan dalam makanan laut yang masih mentah karena bakteri ini hidup di air asin. Orang yang makan kerang mentah atau setengah matang dapat terinfeksi bakteri jenis ini.
Gejala infeksi ini akan muncul setelah 24 jam. Gejala yang muncul seperti diare berair dengan kram perut, mual, demam, muntah, dan badan menggigil. Gejala dapat bertahan hingga tiga hari.
Infeksi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan infeksi yang lebih parah jarang terjadi. Lebih baik masaklah makanan laut hingga benar-benar matang agar terhindar dari infeksi ini.
5. Toxoplasma
Pada umumnya orang yang menderita infeksi Toksoplasmosis diakibatkan karena melakukan kontak dengan kotoran kucing yang membawa parasit, memakan daging mentah yang telah terkontaminasi atau tidak dimasang dengan matang, dan meminum air yang mengandung parasit dan tidak dimasak terlebih dahulu.
Orang yang mengembangkan toksoplasmosis, mengalami gejala mirip flu seperti nyeri tubuh, sakit kepala, dan demam. Namun gejala yang diakibatkan karena bakteri Toxoplasma sangatlah minim hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh manusia mampu menjaga tubuh dari infeksi parasit ini.
Parasit ini juga dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan pada otak, mata dan organ lainnya pada wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Untuk mencegah infeksi akibat toxoplasma, masaklah makanan pada suhu aman, mencuci tangan saat memegang makanan, minum air yang steril, dan jika hamil, jauhi kotoran kucing.
6. Salmonella
Salmonella adalah sekelompok bakteri yang biasa ditemukan dalam unggas, telur, daging sapi, dan kadang-kadang pada buah dan sayuran yang tidak dicuci. Jika terjangkit infeksi Salmonella maka akan berlangsung selama 4 sampai 7 hari dan gejala yang ditimbulkan adalah diare, demam, kram perut dan sakit kepala.
Kebanyakan orang akan sembuh dari infeksi tanpa pengobatan, tetapi infeksi karena bakteri Salmonella akan berakibat serius jika terjadi pada orang tua, bayi dan orang dengan sistem imun yang lemah.
Dan yang paling mungkin terjangkit infeksi Salmonellosis adalah anak yang dibawah usia 5 tahun. Jika tidak segera ditangani, Salmonella dapat ditularkan melalui darah ke organ lain dan berisiko terhadap kematian.
Agar terhindar dari bakteri Salmonella lebih baik hindarilah makan telur unggas atau daging yang mentah atau yang setengah matang. Daging mentah harus disimpan terpisah dari bahan makanan lain agar tidak terjadi kontaminasi silang. Cucilah peralatan dapur dan tangan setelah menyentuh makanan yang masih mentah dengan bersih.
7. Norovirus
Norovirus adalah jenis virus yang menyebabkan gastroenteritis, suatu penyakit yang menyebabkan peradangan pada lambung dan usus. Virus ini pada umumnya dapat ditemukan di dalam minuman atau makanan yang telah terkontaminasi namun dapat juga menyebar melalui kontak dengan orang yang telah terinfeksi virus ini.
Radang lambung dapat sangat menular. Gejala-gejalanya termasuk mual, kejang perut, muntah, diare, sakit kepala, demam dan kelelahan, yang dapat berlangsung selama beberapa hari.
Pada umumnya seseorang dapat sembuh dengan sendirinya dari penyakit ini, namun bagi orang yang tidak minum maka akan kekurangan cairan karena tidak ada yang menggantikan aoa yang sudah hilang akibat muntah dan diare, bila hal ini sudah terjadi maka diperluykan perawatan rumah sakit.
Agar terhindar dari infeksi Norovirus lebih baik cucilah tangan anda menggunakan sabun dan air dan jagalah selalu kebersihan makanan yang akan anda makan.
Demikian beberapa hal di atas yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan dapat mencegah apa yang belum terjadi pada kita . Semoga dengan adanya artikel di atas dapat membantu. Terimakasih atas kesediaannya untuk membaca.